11 Desember, 2009

Mengenal Diri

Mengenal diri adalah perkara yang gampang-gampang susah. Kenapa begitu?

Untuk bisa mengenal sesuatu pertama kali kita harus mengetahui dulu lalu mulai mempelajari baik itu melalui pertemuan secara langsung atau media-media lain. Katakan saja kita ingin mengenal si A, tentunya tidak mungkin bisa dilakukan kalau kita hanya duduk diam saja tanpa melakukan apa-apa. Kita akan mulai dengan mencari tahu siapa si A ini, kita cari tahu dimana rumahnya, sekolahnya dimana, keluarganya bagaimana, karakternya seperti apa dan seterusnya. Setelah berteman cukup lama barulah kita dapat mengenal si A sedikit. Lo kok cuma sedikit? karena dalam pergaulan sosial seringkali orang menggunakan topeng, begitu pula kita. Makanya tidak mengherankan bagi pasangan suami istri yang baru menikah banyak merasakan keanehan dari pasangannya, kok dia begini ya? karena banyak hal yang tadinya ditutup-tutupi mulai terungkap.

Bagitu pula dengan mengenal diri, tidak cukup dengan hanya sekedar ingin atau tahu bahwa kita harus mengenal diri kita karena kalau begitu kalimat "Man arofa nafsahu fa qod arofa Robbahu" hanya akan menjadi jargon belaka.

Mengenal diri dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan waktu yang kita luangkan untuk melakukannya. Untuk mengenal orang lain, kita mungkin terpisahkan oleh jarak, namun untuk mengenal diri jarak tidak menjadi hambatan. Kita hakikatnya selalu bersama dengan diri kita. Meskipun begitu kenapa tidak sedikit orang yang merasa asing dengan dirinya sendiri sehingga mulai bertanya-tanya siapa saya? dan mengalami krisis identitas.

Berikut tip-tip yang bisa saya berikan untuk dapat mengenal diri kita:

* Luangkan waktu untuk diri kita sendiri

Kompleksitas yang kita hadapi pada era modern ini telah banyak sekali menyita waktu kita karena semakin kompleks sebuah permasalahan semakin banyak waktu dan tenaga yang harus kita curahkan. Jangankan waktu untuk diri sendiri, waktu untuk keluarga pun tersita. Namun bukan berarti kita tidak memiliki waktu untuk diri kita sendiri, yang ada adalah kita tidak cukup memiliki keinginan untuk mengenal diri kita. Manfaatkan waktu kesendirian kita untuk merenung dan memikirkan siapa kita, apa yang telah kita lakukan, mengapa kita melakukannya, bagaimana dampaknya terhadap orang lain dan lingkungan. Lakukan saat-saat luang kita seperti setelah sholat, pada saat istirahat makan siang, sore hari atau waktu-waktu luang lainnya. Jadi jangan semua waktu kita dihabiskan untuk berinteraksi dengan dunia luar. Akrablah dengan diri kita sendiri, cobalah berkomunikasi dengan diri kita sendiri sehingga kita tidak menjadi orang asing di tubuh dan jiwa kita sendiri.

* Tanyakan pada orang lain (keluarga, teman, guru dan orang-orang di sekitar kita)

Selain merenung dan berkomunikasi dengan diri kita sendiri kita dapat bertanya dengan orang-orang di sekitar kita. Tanyakan mengenai sifat-sifat kita, perilaku kita, pendapat mereka tentang kita dan sebagainya. Karena sangat mungkin orang lain lebih mengenal diri kita dibandingkan diri kita sendiri. Namun sebelum melakukannya, berusahalan untuk berpikiran positif dan bersedia untuk menerima pendapat serta kritikan orang lain sebagai sesuatu yang membangun dan media evaluasi diri.

* Catat kejadian-kejadian yang kita alami setiap hari

Untuk poin ini bagi yang suka menulis diary. Karena dengan menulis pengalaman sehari-hari kita, kita dapat membacanya dan merenungkannya di kemudian hari. Di dalam diary selain pengalaman turut tertuang emosi, perasaan dan pikiran kita atas apa yang dialami. Makanya tidak mengherankan para Psikolog dan Psikiater menggunakan diary ini sebagai salah satu sarana untuk mengevaluasi atau menilai kepribadian seseorang.

Sekian dulu ya, semoga bermanfaat. Semoga dengan mengenal diri kita kita dapat lebih mengenal siapa pencipta kita dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Sang Maha Pencipta Allah SWT.

0 comments:

 

blogger templates | Make Money Online